Wah, menulis ini mungkin sudah telat
berhari-hari lalu bahkan minggu. Karena event KBMA season 2 sudah berlalu,
malah yang terbaru KBMA 2015 sudah mulai sampai stage 3. Tapi tidak ada kata
terlambat dalam menulis, ya? Hehe.
Kalau ingat KBMA jadi merasa so special, pokoknya lebih ‘ehm’ dari
sang mantan deh. #abaikan
Ya, KBMA memang istimewa. Aku
merasakannya sendiri. Dulu, waktu ikut audisi hanya modal nekat. Bener. Aku masih
buta soal tulis-menulis. Bisa dilihatlah dari tulisan waktu audisi, seperti apa
rupanya. Mungkin mirip coretan galau anak SD. Entahlah. Tapi kadang ketawa-ketiwi
juga pas baca cerita waktu KBMA, terus mikir, kok dulu bisa ya buat cerita gini? Ilham dari mana gitu?
Aku tidak pernah menyesal mengikuti
KBMA. Sebab dengan tantangan tiap level yang kadang bikin ‘keriting’, apalagi
estimasi waktu yang cukup bikin gemes. Belum lagi ide kadang baru nongol
menjelang de –el. Tapi justru itu memacu semangat menulis. Bagaimana caranya
agar bisa menyelesaikan tantangan. Kalau
cerita sudah jadi sebelum DL rasanya tuh legaaa banget, serasa udah jadi juara
aja. Masalah hasilnya bagaimana itu
dipikir belakang, yang penting sudah usaha maksmimal dan menakhlukan tantangan.
Itu yang penting.
Selain itu, di KBMA banyak belajar menulis berbagai
genre, lebih paham EYD, dan menjadi kebiasaan (maksudnya membiasakan menulis
walaupun cuma selembar dalam sehari) untuk aku pribadi.
Aku mengakui sekarang tulisanku,
sedikit lebih baik dari waktu pertama audisi. Meski belum ‘sip’ tapi setidaknya
ada perbedaan. Mudah-mudahan ke depannya lebih baik lagi. Amin.
Untung saja Eyang Wiro punya
inisiatif mengadakan event ini, jadi aku bisa punya tempat belajar. Haa terima
kasih, Yang Wiro! Semoga makin jaya acaranya, hiuhiu.
Yang jelas tidak ada ruginya ikut
KBMA. Dimentorin, dapat teman-teman yang oke punya, dan saling menyemangati,
dan tentunya ilmu yang banyak. Hehe.
Semangat untuk kita semua!
Banjarnegara,
050515
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah meninggalkan komentar. Salam hangat.