“Kuliah” Dua Hari



Ehm ... ehm ... ehm. Selamat siang, teman-teman. Semoga masih semangat, ya? Meskipun cuaca sedikit mendung-mendung panas gemanaa getuuh ...
Oke, kali ini aku pengin sedikit berbagi cerita soal #KampusFiksi. Ada yang tahu? Yap, #KampusFiksi itu acara pelatihan menulis super keren yang diadakan oleh Penerbit DIVA Press Yogyakarta. Nah, tanggal 28-29 Maret 2015 #KampusFiksi Angkatan 12 (untuk selanjutnya disingkat #KF12 saja, ya?) telah digelar. Meski sudah berlalu beberapa hari, tapi kenangannya masih melekat.*eciee*
Langsung aja, ya? Ini dia oleh-oleh ceritanya ....

Jumat, 27 Maret 2015 pukul 17:00 Gedung KF
Setelah perjalanan kurang lebih dua puluh menit dari Terminal Giwangan aku dan Mbak Atika sampai juga di gedung KF. Begitu masuk, kami sedikit bengong (tapi enggak sampai bikin ayam tetangga mati sih #plaak), habisnya semua yang ada di ruangan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Sepertinya kedatangan kami tidak mengubah apapun *halah. Sampai salah seorang panitia sadar ada makhluk baru di ruangan, langsung deh disambut senyuman manis dari mereka. Ada Mbak Ita, Mbak Ve, Mbak Rina, Mbak Ayun dan banyak deh (enggak ingat siapa aja namanya). Waktu itu belum paham banget mana yang sesama peserta sama yang bukan.
Kenalan singkatnya udah, terus ditunjukin kamarnya sama salah satu dari mereka. Tadinya kukira dia panitia eh ternyata peserta juga, dari Manado. Namanya Mbak In. Langsung deh kami bertiga saling tanya ini-itu, ngobrol ngalor-ngidul kayak teman lama aja. Padahal baru juga kenalan. Ini mungkin ya, uniknya KF bisa bikin orang akrab dalam sekejap.
Jam-jam berikutnya, para peserta lain mulai datang. Ada Mega, Serli, Ayu, Rizki, Mbak Indiana, Mbak Rissa, Mbak Eka, banyak deh ... itu yang mampir ke kamar. Pokoknya seru, kamar jadi tambah ramai oleh cerita-cerita mereka!

Lanjut ... hari pertama Kampus Fiksi. Sabtu, 28 Maret 2015.
Setelah acara pembukaan pukul 08:00, acara selanjutnya yaitu Brainstorming dan prsentasi ide oleh Mbak Nisrina Lubis.
Setiap peserta diberi tugas membuat kerangka cerpen dengan tema ‘Karma’. Tapi sebelumnya, masing-masing peserta ditanyai tema apa/cerita seperti apa yang ingin dikirimkan jika mengikuti lomba. Nah, baru lah peserta membuat outline  dengan tema cerita ‘Karma’. Rasanya ditodong seperti itu ... gimana gituu? Buntu tapi tertantang.
            Lalu dilanjutkan teknik kepenulisan oleh Pak Edy. Beberapa tips penting yang sempat kucatat yaitu :
-          Semakin detail settingnya semakin baik ceritanya.
-          Setting yang baik tidak bisa digantikan tempat lain.
-          Ending yang baik adalah tak tertebak.
-          Pastikan opening dan judul keren, agar lebih menarik!
-          Twist sangat penting untuk kemenarikan ceritamu.
-          Jangan menggurui pembacamu dalam pesan dan harus implisit.
Kurang lebih itu sih, kalau ditulis semua ... kapan rampung nih tulisan?
Ayo lanjut berikutnya! Ada teknik editing oleh Mbak Ajjah dilanjutkan praktek menulis bersama tim mentor.
 Ini nih yang bikin deg-deg ser. Membuat cerpen sekali duduk selama 3 jam. Huuaa ... mungkin si pernah mengalami terutama kalau mau ikut event, DL mepet. Mau enggak mau nulis sekali duduk juga, tho? Tapi ini bedaaa! Secara di ruangan yang banyak orang, ada suara-suara juga mentor. Belum lagi  bolak balik ngelirik jam. Itu kali ya yang buat gerohay (baca : grogi). Tapi akhirnya selesai juga dengan selamat, sentausa, dan sejahtera. Horeee!
Fyuuh! Untuk hari cukup sekian dulu ya, besok lanjut cerita di hari kedua Kampus Fiksi. Capek nih, mau siap-siap pulang juga :-D.
           

4 komentar

  1. Hidup Gerohay ... (jangan baca gerobi, entar ada yang ngences ... :) )

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe makanan apa sih gerobi? *nanya polos

      Hapus
  2. Seru, lanjutin doong :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tunggu saja, Mbak Ziya. Ini jari masih keriting hehe.

      Hapus

Terima kasih sudah meninggalkan komentar. Salam hangat.