Ingat masa kecil, jadi teringat beberapa permainan yang
dulu sering di mainkan bareng teman-teman. Tapi sekarang sudah jarang ditemui.
Anak-anak saat ini lebih demen mainan HP, PS-an, malah sekarang masih kecil aja
udah mainan Facebook. Kemajuan zaman, era modern, atau apalah sebutan yang
jelas semua serba canggih.
Dan
satu hal semua itu enggak saya temui saat kecil. Boro-boro main game, yang
punya HP sedesa aja cuma berapa biji. Hanya orang-orang yang punya kedudukan,
semisal lurah dan sekdes. Itu pun ponsel yang bentuknya jumbo layarnya seuprit.
Hehe.
Ya
maklum saja, masa kecil saya habiskan di desa kecil dekat Sungai Serayu. Tapi
meski sering main ke sungai, sampai sekarang saya tetap saja enggak bisa
renang. Duh, apalah ini ... *abaikan.
Nah,
untuk itu saya menulis coretan ini. Siapa tahu ada yang bernasib sama dengan
saya, hitung-hitung nostalgia. Yuk!
1.
BP-BPan
(Orang-orangan kertas/ Boneka Kertas)
Hayo ... siapa yang
pernah mainan ini waktu keci? Yap. Mainan ini ada yang menyebutnya Bongkar
Pasang (BP), Barbie Paper, Orang-orangan kertas, Boneka kertas dll. Dulu, saya
senang sekali koleksi BP, sampai satu kantong plastik. Setiap ke pasar saya
selalu melirik ke arah kios mainan. Tentu saja untuk mencari BP baru, memilih
yang gaun-gaunnya bagus dan tokohnya cantik.
Main BP-BPan itu
benar-benar asyik, kita menyusun rumah-rumahan dari korek api, menciptakan
jalan cerita sendiri, hingga membuat saya berimajinasi dengan tokoh BP-Bpan itu.
Seru!
Tapi, sekarang
kelihatannya sudah jarang mainan BP-Bpan. Terbukti saat ke toko mainan susah
menemukan mainan dari kertas itu. Atau mungkin masih beredar dan luput dari
pandangan, entahlah.
2.
Main Kartu
Eits ... jangan
negatif dulu! Kartu di sini itu bukan semacam kartu remi, tapi kartu dengan
gambar tokoh serial misal Power Rangers, Ultramen, Shinchan, Saras 008 (dulu,
sekarang menyesuaikan serial yang sedang booming). Mainan kartu ini, kalau
dalam bahasa Jawa ‘depokan’. Jadi gini ... kartu di tumpuk di tengah, lalu
pemain menepukkan tangan sekali sampai kartu yang ditumpuk tadi ada yang
terbalik. Nah, kartu itulah yang jadi milik si pemain.
Rata-rata yang memainkannya
anak laki-laki, tapi dulu saya pun suka ikut bermain. Asyik sih, tapi tangan
jadi pegal, hehe.
3.
Ular Tangga
Kalau permainan ini, sepertinya masih ada sampai sekarang.
Di toko mainan mudah ditemukan dengan berbagai variasi. Jelas lebih menarik
dibanding saya kecil dulu.
4.
Lompat Tali
Nah, kalau yang ini harus menjalin karet terlebih dahulu.
Minimal dimainkan tiga anak, jadi bisa gantian berjaga. Mula-mula tali karet di
rentangkan sebatas lutut, lalu naik sampai ke pinggang, dada, sampai kepala.
Pemain yang mendapat giliran harus melompatinya. Selain itu ada gerakan-gerakan
tambahan saat melompati tali. Main lompat tali benar-benar olahraga, banyak
banget gerakannya.
5.
Petak Umpet
Kalau keempat permainan di atas memerlukan media, tapi
yang satu ini cukup anak-anak saja yang banyak. Permainan di mulai dengan
hom-pim-pah, nah yang kalah dialah yang berjaga. Teman lainnya bersembunyi.
Setelah hitungan tertentu (biasanya 1-10), si penjaga mencari teman yang lain.
Nah, ketika si penjaga lengah teman yang bersembunyi mencoba mencapai ‘dos’
(tempat berjaga). Karena kalau sampai ketahuan tempat persembunyiannya, dia
harus berjaga. Seru, kan?
Hmm ... Semakin banyak nulis
permainan tradisional jadi makin ingat masa-masa kecil. Rasanya sudah lama
sekali tidak pernah melihat permainan-permainan itu. Mungkin karena tertilap
oleh permainan yang lebih ‘yahud’ dan canggih :-). Nah, kalau kalian ingin menambahi, silahkan tulis di kolom komentar saja ....
Semoga bermanfaat.
NB: Foto diambil dari google.
Banyumas, 210515
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah meninggalkan komentar. Salam hangat.